Rapat Pleno Penetapan Paslon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Karo Berjalan Lancar
Sepindonesia.com | KARO – Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon terpilih Bupati dan Wakil Bupati Karo pada Pemilihan Serentak Tahun…
Nama Peserta Opini : Nahya Qisthi Buchari/1702531055
Mahasiswa Universitas Udayana
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%.
Angka tersebut meningkat dibanding hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7% dan indeks inklusi keuangan 67,8% berisi. Dengan demikian dalam 3 tahun terakhir terdapat peningkatan pemahaman keuangan (literasi) masyarakat sebesar 8,33%, serta peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan (inklusi keuangan) sebesar 8,39% (OJK, 2019). Meski terus berprogres, namun data menunjukkan tingkat literasi keuangan RI masih di bawah Thailand dan Malaysia dengan tingkat inklusi masing-masing sebesar 82 persen dan 85 persen (CNN Indonesia, 2020).
Peningkatan indeks literasi keuangan dan indeks inklusi keuangan ternyata tidak membuat meningkatnya minat anak muda Indonesia untuk melakukan investasi. Hal ini dijelaskan dalam survei yang dilakukan Luno, salah satu perusahaan mata uang kripto yang bekerja sama dengan Dalia Research menemukan bahwa sekitar 69 persen dari kaum milenial Indonesia tidak mengerti investasi. Minimnya pengetahuan milenial terhadap investasi membuat mereka lebih banyak mengalokasikan dana yang dimiliki untuk menabung.
Padahal, banyak instrumen investasi yang menguntungkan. Survei tersebut juga menemukan bahwa 44 persen milenial hanya berinvestasi sekali setiap satu atau dua tahun dan bahkan 20 persen dari mereka tidak berinvestasi. Hal ini juga sejalan dengan survei yang dilakukan Bank OCBC NISP bahwa hanya 2% millennial yang tertarik berinvestasi (Anjani, 2020). Hal ini tentu sangat disayangkan karena investasi bisa menguntungkan dan lebih baik dilakukan sejak dini. Memulai investasi saat ini juga tidak sulit dapat dilakukan secara digital hanya dari genggaman jari Walaupun anak muda kurang tertarik berinvestasi namun nyatanya Perusahaan teknologi e-commerce lokal Sirclo merilis riset terbaru bertajuk Navigating Market Opportunities in Indonesia’s E-commerce. Dari hasil laporan di atas menunjukkan investasi digital di Indonesia tumbuh 200% dari tahun ke tahun (Nurcaya, 2019). Di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil saat ini pula, kesadaran masyarakat untuk berinvestasi justru meningkat. Salah satu penyebabnya adalah investasi dinilai bisa menyelamatkan kondisi finansial saat situasi tak tentu seperti sekarang (Kumparan, 2020). Menelisik lebih jauh, alasan anak muda kurang tertarik untuk berinvestasi antara lain karena cenderung berpikir tentang pemenuhan kebutuhan sekunder bahkan tersier dibanding menginvestasikan uang mereka. pemenuhan kebutuhan konsumtif lebih diutamakan untuk mengesankan orang lain, dan modal berinvestasi masih sedikit (Arif, 2020). Berdasarkan pemaparan permasalahan diatas perlu dilakukan peningkatan pemahaman generasi muda mengenai investasi khususnya investasi digital dan perlunya meningkatkan minat generasi muda untuk melakukan investasi.
Penulis memberikan sebuah gagasan untuk meningkatkan literasi investasi digital anak dan remaja di Indonesia dengan permainan board game “Pak Edit” (Paket Edukasi Investasi Digital) guna mewujudkan generasi masa depan yang melek invesitasi digital.
Board game adalah bentuk permainan yang dapat dijadikan media edukasi bagi generasi muda. Dalam media board game terkandung tiga aspek kolaborasi, yaitu aspek visual (gambar), audio (diskusi materi dan tanya jawab dalam permainan), serta afektif (sikap dan nilai). Permainan board game yang akan digunakan diadaptasi dari permaian monopoli yang dimodifikasi. Board game ini juga menerapkan konsep reward, reward akan diberikan jika anak berhasil menjawab semua pertanyaan dengan benar. Hal ini sejalan dengan teori penghargaan, bahwa seseorang yang tahu bahwa mereka akan mendapat hadiah terhadap tugas tertentu, maka ia akan termotivasi untuk bekerja keras dan menyelesaikan hal itu sebaik mungkin. Dalam prosesnya nanti, board game dapat diintegrasikan menjadi salah satu media edukasi investasi digital. Ada dua versi board game Paket Edukasi Investasi Digital (Pak Edit) yaitu Pak Edit Mini (untuk anak-anak) dan Pak Edit Muda (untuk remaja).
Pak Edit Mini merupakan permainan yang membuat anak memahami finansial dan belajar pentingnya investasi. Sedangkan, pada paket Pak Edit Muda remaja akan diajarkan mengani macam-macam investasi dan meningkatkan minat remaja untuk melakukan investasi khususnya investasi digital. Pada Pak Edit Mini akan digunakan konsep 3B (bercerita, bermain, dan beraksi) yang membuat anak mudah dalam pengenalan pengelolaan uang, investasi dan lekat di keseharian anak. Pak Edit Mini akan terdiri dari buku cerita interaktif, board games Pak Edit Mini, dan literasi set. Buku cerita Pak Edit ditulis dengan bahasa yang mudah untuk anak, interaktif, dan menyenangkan dengan tokoh utama yang bernama Pak Edit. Board games Pak Edit Mini merupakan permainan edukasi finansial anak mulai usia lima tahun. Di papan permainan itu, anak atau pemain di edukasi mengenai finansial sebagai langkah awal investasi. Untuk anak usia sekolah dasar akan diajak untuk mulai investasi dengan pengawasan orangtua. Sedangkan, pada Pak Edit Muda akan terdiri dari board games Pak Edit Muda dan literasi set. Literasi set berisikan materi yang dapat dipelajari secara mandiri ataupun bersama teman dan keluarga.
Bagi anak-anak, literasi set pada Pak Edit Mini akan berfungsi sebagai materi untuk mengedukasi anak mengenai finansial dan investasi khususnya investasi digital. Papan board game akan berukuran 40 x 40 cm dengan kolom berwarna merah dan putih yang berselang-seling. Warna ini dipilih didasarkan pada warna bendera Indonesia. Disetiap ujung papan terdapat kotak start, kesempatan, dan putar dadu lagi. Kotak start untuk memulai permainan, kotak kesempatan untuk mengambil kartu kesempatan, kotak putar dadu berfungsi memberi kesempatan pemain Pak Edit melempar dadu lagi dan melanjutkan permainan. Papan ini juga akan dilengkapi dengan beberapa komponen seperti buku petunjuk, 2 buah dadu, kartu pertanyaan, kartu perintah dan kartu kesempatan. Adapun pelaksanaan board game Pak Edit adalah sebagai berikut. Pertama-tama, bagi anak-anak yang akan memainkan Pak Edit Mini akan dijelaskan terlebih dahulu materi pada literasi set atau buku certa yang akan digunakan pada permainan.
Sedangkan, remaja yang memainkan Pak Edit Muda akan dipersilahkan untuk membaca secara mandiri materi yang ada pada literasi set atau dapat pula dijelaskan oleh orangtua/guru/teman sebaya yang menjadi pemandu permainan. Selanjutya, pemain akan diminta untuk mengocok dadu lalu berjalan dengan bidak di atas papan. Jika pemain berhenti pada kolom berwarna putih, maka pemain harus menjawab soal yang diberikan. Jika pemain berhenti pada kolom berwarna merah, maka pemain harus mengambil kartu kesempatan. Pada akhir sesi, akan dilakukan penghitungan jumlah poin dan feedback mengenai jalannya permainan. Jika permainan dilakukan secara berkelompok, pemain yang menjawab soal dengan benar paling banyak akan mendapatkan hadiah. Jika permainan dilakukan secara individu, pemain akan mendapatkan hadiah jika menjawab semua soal dengan benar.
Permainan sebagai bentuk edukasi terhadap anak dan remaja mengenai investasi secara khusus belum pernah dilakukan. Namun, Dwiastanti (2015) dalam penelitiannya menggunakan ular tangga sebagai media edukasi literasi keuangan. Hal ini juga sejalan dengan upaya yang dilakukan OJK untuk meningkatkan literasi keuangan yaitu dengan menggunakan permainan ular tangga (Republika, 2015). Berdasarkan hal tersebut, penulis membuat karya ilmiah opini menggunakan permainan papan monopoli yang dimodifikasi sedemikian rupa bernaa Pak Edit (Paket Edukasi Investasi Digital) yang mengkhususkan untuk mengedukasi generasi muda mengenai invetasi digital. Kesimpulan dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas, pendidikan kepada anak dan remaja mengenai investasi digital melalui board game “PAK EDIT” ini sangat memungkinkan untuk diterapkan. Oleh karenanya perlu adanya dorongan dari keluarga dan sahabat untuk dapat melakukan upaya tersebut. Diharapkan upaya yang telah dijelaskan di atas dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang konsep permainan sebagai media edukasi. Diharapkan upaya ini dapat menjawab permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya pada pendahuluan mengenai kurang tertariknya anak muda terhadap investasi.(Red/17)
Sepindonesia.com | KARO – Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon terpilih Bupati dan Wakil Bupati Karo pada Pemilihan Serentak Tahun…
Ditulis oleh Aturen Tarigan pada Kamis 19 Januari 2025 Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Bertahun – tahun Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu belum…
Sepindonesia.com | JAKARTA – Siapa yang tidak mengenal RJL 5? Dipunggawai oleh Fajar Aditya, RJL 5 kerap mengangkat kisah-kisah horor…
Sepindonesia.com | JAKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sekaligus Penjabat (Pj.) Gubernur Sumatera…
Sepindonesia.com | MEDAN – Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (DPW PWDPI) Provinsi Sumatera Utara,telah resmi didaftarkan serta…
Pj. Bupati Langkat, Didampingi Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo, SH, SIK, MSi, Dan Ketua Baznas Kabupaten Langkat, Thantawi Jauhari,…
Keberadaan Tumpukan Sampah Di Depan Kantor DPRD Langkat (Foto Sepindonesia.com/Samuelson R) Sepindonesia.com | LANGKAT – Tumpukan sampah di depan kantor…
Sepindonesia.com | KARO – Satuan Reserse Narkoba Polres Tanah Karo berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu di wilayah Kecamatan…
Sepindonesia.com | BITUNG – Kapolres Bitung AKBP Albert Zai SIK. MH mendapatkan sorotan tajam dari Aktivis Pemuda Kota Bitung Nando…