Rapat Pleno Penetapan Paslon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Karo Berjalan Lancar
Sepindonesia.com | KARO – Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon terpilih Bupati dan Wakil Bupati Karo pada Pemilihan Serentak Tahun…
Ditulis oleh : Agung Pratama Ramadani / 3192411011
Mahasiswa Universitas Negeri Medan
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Saat ini dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang disebabkan oleh sebuah virus yang bernama corona atau dikenal dengan nama istilah COVID-19 (Corona Virus diseases-19).
Virus yang disinyalir mulai mewabah dari bulan Desember 2019 di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.Hingga saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat, termasuk Indonesia. Karena penyebaran virus ini sangat berlangsung dengan cepat, maka dilakukan berbagai hal untuk mencegah penyebaran virus corona ini.
Pemerintah daerah telah banyak melakukan strategi komunikasi kepada masyarakat wilayahnya masing-masing melalui teknik koersif, informatif, canalizing, edukatif, persuasif dan redudancy dalam mengemas pesan berupa instruksi, himbauan kepada masyarakat untuk mencegah penularan COVID-19 diwilayahnya masing-masing. Akan tetapi masih belum melakukan teknik koersif sampai pada tahap memberikan sanksi untuk efek jera bagi pelanggarnya. Dan pemerintah pusat juga belum memaksimalkan perannya dalam menggunakan strategi komunikasi secara komprehensif bagi seluruh pemerintah daerah. Hal ini karena tidak adanya komando Nasional dari pemerintah pusat yang dikenal lambat dalam mencegah penularan COVID-19 yang sudah menjadi bencana global (Zahrotunnimah, 2020).
Adanya kebijakan sosial distancing juga membuat kita tidak dapat melakukan berbagai aktivitas di luar dengan kondisi yang ramai. Hal ini yang membuat kita harus terbiasa hidup atas adanya pengalihan ruang fisik ke ruang virtual. Komunikasi digital sangat dekat di sekitar kita yang sebenarnya berkontribusi besar, dimana komunikasi digital menjadi satu-satunya penghubung antar manusia ditengah pandemi ini. Kita tetap bisa bersosialisasi melalui berbagai media di era globalisasi ini yang menuntut pada kecanggihan komunikasi digital untuk tetap berinteraksi sosial. Media-media yang tersedia dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran, media interaksi, media pembelajaran, dan hal-hal lainnya. Ketika disebut media maka akan memberikan gambaran bahwa sarana dan teknologi untuk menyampaikan pesan. Misalnya koran merupakan representasi dari media cetak, radio yang merupakan media audio, televisi sebagai media audiovisual, dan internet merupakan representasi dari media online atau di dalam jaringan (Budiargo, 2015).
Media Sosial merupakan medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual (Nasrullah, 2015). Jembatan komunikasi melalui media-media tersebut tentunya dapat memberikan edukatif, informatif, dan persuasif. Media yang dimaksud digunakan tanpa melakukan kontak fisik di antaranya Tik-Tok, Twitter, Facebook, Instagram, Line, dan WhatsApp.
Media sosial yang telah disebutkan sebelumnya menjadi alat komunikasi yang sangat efektif dalam masa pandemi ini. Terutama salah satu dari aplikasi-aplikasi tersebut yang sedang sangat trending adalah aplikasi Tik-Tok. Aplikasi Tik-Tok adalah sebuah jaringan sosial dan platform video musik Tiongkok yang diluncurkan pada September 2016. Aplikasi tersebut membolehkan para pemakai untuk membuat video musik pendek mereka sendiri.
Sepanjang kuartal pertama (Q1) 2018, Tik-Tok mengukuhkan diri sebagai aplikasi paling banyak diunduh yakni 45,8 juta kali. Jumlah itu mengalahkan aplikasi populer lain semacam YouTube, WhatsApp, Facebook Messenger, dan Instagram (Fatimah Kartini Bohang, 2018). Menurut tekno.kompas.com ada sekitar 10 juta pengguna aktif aplikasi Tik-Tok di Indonesia. Mayoritas dari pengguna aplikasi Tik-Tok di Indonesia sendiri adalah anak milenial, usia sekolah, atau biasa dikenal dengan generasi Z. Aplikasi Tik-Tok pernah di blokir pada 3 Juli 2018, Tik-Tok mulai diblokir di Indonesia. Kemenkominfo telah melakukan pemantauan mengenai aplikasi ini selama sebulan dan mendapati akan banyak sekali masuknya laporan yang mengeluh tentang aplikasi ini. Terhitung sampai 3 Juli tersebut, laporan yang masuk mencapai 2.853 laporan.
Menurut menteri Rudiantara, banyak sekali konten negatif terutama sekali untuk anak-anak. Namun dengan berbagai pertimbangan dan regulasi baru maka pada Agustus 2018 aplikasi Tik-Tok ini dapat kembali di unduh. Salah satu regulasi yang ditengarai adalah batas usia pengguna, yaitu usia 11 tahun.
Terlepas dari kontroversi tersebut, melihat fakta jumlah pengguna yang mencapai 10 juta lebih di Indonesia. Berbagai hal pun dilakukan oleh masyarakat dalam penggunaan aplikasi Tik-Tok, baik yang bersifat positif ataupun bersifat negatif.
Terkhusunya untuk Kalangan Remaja Indonesia pada saat ini, masih banyak yang kurang memanfaatkan media sosial Tik-Tok untuk hal positif, melainkan lebih banyak memberikan dapat negatif dengan tujuan sekedar hiburan dan Trending Viral. Umunya video-video Tik-Tok ini berdurasi 15 detik. Video-video dari Tik-Tok selama ini mampu mencuri perhatian dari para penonton sebab attention span masyarakat saat ini semakin singkat. Aplikasi ini sempat di ban oleh kominfo namun ternyata aplikasi ini semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia maupun dunia. Oleh sebab itu, seharusnya para Remaja Indonesia harus mampu mengembangkan sesuatu hal yang bersifat positif dalam penggunaan media sosial Tik-Tok, apalagi saat ini kita sedang mengalami Pandemi COVID-19.
Alangkah sangat baiknya jika aplikasi Tik-Tok dapat kita tingkatkan pemanfaatannya sebagai media mensosialisasikan kesehatan kepada masyarakat selama dirumah aja. Jika dipandang dari segi positif, aplikasi tik tok ini memiliki beberapa manfaat yaitu:
1. Mendorong kreativitas seseorang dalam membuat suatu karya. Tik-Tok tidak hanya sebagai aplikasi hiburan saja melainkan aplikasi ini bisa digunakan sebagai ajang kreativitas khalayak selama stay at home.
2. Aplikasi tik tok berbasis video dan musik yang dapat melatih diri remaja atau anak anak untuk mengasah skill editing video serta untuk konten-konten yang lebih bermanfaat, misalnya seperti:
3. Dalam bisnis, Konten-konten Tik-Tok bisa digunakan para pembisnis untuk membangun brand image yang bagus bila dioptimasi dengan baik dan benar. Dengan membuat akun yang berisikan konten-konten dari bisnis tersebut dapat menggunakannya sebagai sarana promosi ataupun cara membangun brand image dari bisnis tersebut.
4. Dalam pendidikan, konten Tik-Tok bisa diaplikasikan dengan keperluan pendidikan apalagi pada saat ini lembaga pendidikan tidak menjalankan proses belajar mengajar seperti biasa melainkan dengan proses daring yaitu belajar secara online dengan menggunakan telepon genggam atau smartphone.
Untuk memberikan kesan yang berbeda serta meningkatkan kreatifitas dan inovatif dari para pelajar, aplikasi ini dapat menjadi ajang pengaplikasian hal-hal tersebut. Di tengah Pandemi COVID-19 ini, terlepas dari bagaimana penggunaan Tik-Tok pada watu sebelumnya, Tik-Tok mulai aktif kembali di berbagai kalangan, terlebih lagi seluruh masyarakat harus berada di rumah yang membuat masyarakat lebih memakai smartphone dan jatuh terhadap aplikasi satu ini. Pemerintah yang sebenarnya telah banyak melakukan upaya mengkomunikasikan kepada seluruh masyarakat Indonesia mengenai segala informasi mengenai virus ini, namun terlihat masih banyak masyarakat di Indonesia yang mengabaikan hal tersebut.
Alasan masyarakat pun bermacam-macam, ada yang mengatakan informasi yang diberikan tidak menarik dan sulit dipahami. Kesehatan, hal ini menjadi fokus utama pada saat pandemi seperti ini. Seperti yang sudah dibahas bahwa aplikasi tik tok ini sudah tidak asing lagi di khalayak ramai maka kita dapat memanfaatkannya sebagai media menyampaikan informasi mengenai wabah yang saat ini sedang meresahkan dunia khususnya Indonesia. Oleh karena itu, Tik-Tok sebagai aplikasi yang tengah booming belakangan ini dapat dijadikan sebagaiman wujud kontribusi oleh generasi muda dalam menghadapi tantangan pandemi COVID-19.
Untuk upaya mengkomunikasikan mengenai virus ini, generasi muda seharusnya dapat menggunakan aplikasi Tik-Tok sebagai media informasi yang mudah diterima di kalangan masyarakat. Penggunaan aplikasi Tik-Tok yang seperti kita ketahui hanya berupa gerakan dengan suara tiruan (lip sync).
Dapat diubah generasi muda dengan cara menggabungkan dengan memberikan informasi mengenai virus COVID-19 ini. Mengenai informasi apa yang diberikan, hoax atau tidak informasi tersebut. Nah, disinilah kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus sudah bisa menyaring informasi, mana yang benar dan mana yang tidak benar. Kita sebagai generasi mudah harus pandai-pandai menggali informasi dengan sumber yang terpercaya.
Dan inilah yang harus menjadi dasar bagi setiap generasi muda untuk dapat menyebarluaskan informasi dengan sesuatu yang kreatif dan inovatif. Setelah mendapatkan informasi yang tepat dan terpercaya, dituntut lah kreatifitas generasi muda mengenai bagaimana segalanya bisa saling terhubung antara lagu, gerakan dan informasi tentang COVID-19 yang harus diberikan dan mudah dipahami masyarakat.
Tentunya dengan penyampaian yang berbeda dari sebelum-sebelumnya, hal ini membuat masyarakat tertarik dan mudah paham mengenai virus ini. Banyak hal yang dapat dilakukan generasi Remaja Indonesia dalam penggunaan aplikasi media sosial Tik-Tok dengan tujuan mensosialisasikan kesehatan kepada masyarakat. Misalnya, cara mencuci tangan yang baik dan benar, cara berolahraga didalam ruangan, cara pola hidup sehat dan lainnya.
Maka dari itu marilah kita sama-sama saling mengingatkan untuk terus memanfaatkan media yang ada, agar segala hal yang kita lakukan dapat menjadi manfaat bagi masyarakat Indonesia dan memberikan perubahan yang lebih baik untuk Negara Indoneisa.(Red/1)
Sepindonesia.com | KARO – Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon terpilih Bupati dan Wakil Bupati Karo pada Pemilihan Serentak Tahun…
Ditulis oleh Aturen Tarigan pada Kamis 19 Januari 2025 Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Bertahun – tahun Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu belum…
Sepindonesia.com | JAKARTA – Siapa yang tidak mengenal RJL 5? Dipunggawai oleh Fajar Aditya, RJL 5 kerap mengangkat kisah-kisah horor…
Sepindonesia.com | JAKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sekaligus Penjabat (Pj.) Gubernur Sumatera…
Sepindonesia.com | MEDAN – Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (DPW PWDPI) Provinsi Sumatera Utara,telah resmi didaftarkan serta…
Pj. Bupati Langkat, Didampingi Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo, SH, SIK, MSi, Dan Ketua Baznas Kabupaten Langkat, Thantawi Jauhari,…
Keberadaan Tumpukan Sampah Di Depan Kantor DPRD Langkat (Foto Sepindonesia.com/Samuelson R) Sepindonesia.com | LANGKAT – Tumpukan sampah di depan kantor…
Sepindonesia.com | KARO – Satuan Reserse Narkoba Polres Tanah Karo berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu di wilayah Kecamatan…
Sepindonesia.com | BITUNG – Kapolres Bitung AKBP Albert Zai SIK. MH mendapatkan sorotan tajam dari Aktivis Pemuda Kota Bitung Nando…