Selubung Investasi Digital Yang Kian Gencar Dikedepankan

Ditulis oleh : YUDI IRFANSYAH/ 2010100002

Mahasiswa Universitas Labuhanbatu, Sumatera Utara

Sepindinesia.com | LABUHANBATU – Sebagai generasi echo boomers yang lahir di era gencarnya pengedepanan teknologi dan digitalisasi disetiap lini kehidupan, sering kali kita dihadapkan pada berbagai situasi dan kondisi yang seketika bisa mengalami perubahan-perubahan baik dalam sistem informasi maupun dalam kemajuan teknologi yang terkadang kita sendiri belum memahami apa sebenarnya tujuan dan manfaat dari hadirnya teknologi terbaru itu. Dengan terus berjalannya waktu dari masa ke masa, manusia selalu berupaya untuk terus berkembang menjadi lebih maju didalam dunia teknologi yang kini telah mencapai begitu banyak keberhasilan dengan menemukan dan membuat berbagai macam terobosan dalam perkembangan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, untuk masa kini dan bahkan untuk masa mendatang. Sebagai salah satu contoh yang bisa dilihat yaitu dengan hadirnya teknologi berupa alat komunikasi yang disebut dengan Handphone.

Di awal kemunculannya, fungsi handphone pada umumnya hanya bisa digunakan untuk berkomunikasi dan berkirim pesan saja kepada orang yang dituju. Para pakar teknologi terus berinovasi agar alat komunikasi ini memiliki peningkatan fungsi dan mengalami diversifikasi hingga kini berkembang menjadi Smartphone. Tentu kita tahu saat ini kita semua telah merasakan manfaat dari hadirnya Smartphone, jadi kita tidak perlu mengupas tuntas lagi. Masih ada hal lain yang perlu kita resapi dan perlu kita pelajari secara sederhana mengenai manfaat adanya teknologi dalam kehidupan sosial seharihari.

Terkait dengan masa dan keadaan saat ini, kita tahu bahwa Coronavirus disease that was discovered in 2019 (Covid-19) hadir ditengah-tengah kita dan telah banyak meghancurkan masa depan masyarakat hampir di seluruh dunia, mulai dari masa depan anak-anak, remaja, dewasa, bahkan para orangtua. Dampak fenomenal dari hadirnya Covid-19 ditengah-tengah kita yang paling sering dibahas dan dikulik yaitu pada bidang ekonomi, bisnis, dan saluran distribusinya hingga menyebabkan perusahaan dan industri bisa sampai tutup. Di dalam berbisnis, ada sebuah konsep bahwa setiap jenis usaha apapun itu bisa saja mengalami pasang surut bahkan bangkrut. Jadi, bukan sebuah keadaan yang tabu karena mereka bisa saja mengalaminya.

Dalam konteks ini, perusahaan ataupun industri yang bangkrut dimasa pandemi Covid-19, maka yang menjadi tersangka utamanya adalah si Covid-19. Terkadang, kalau berbicara tentang Covid-19 kita suka lupa bahwa sebenarnya kita tidak membahas apa sebenarnya Covid-19 itu, kita hanya membahas tentang peristiwa dan keadaan yang bergulir dan terus berganti setiap harinya. Padahal Covid-19 hadir tanpa di undang, tapi tak mau pulang, karena telah nyaman bersarang. Sebagai mahasiswa millennial yang berintelektual kita harus dapat mengkaji, mencermati, dan mempelajari dengan sangat baik sebenarnya Covid-19 tidak hanya memberi kerugian semata, tetapi kehadirannya mampu mengubah sebuah budaya dan tatanan kehidupan manusia kepada budaya yang siap dan mandiri serta sigap atas perubahan yang seketika terjadi. Kini berbagai perubahan tatanan kehidupan manusia memunculkan berbagai istilah baru seperti daring, webinar, protokol kesehatan, work from home, 3M, PSBB, E-commerce, zona, adaptasi kebiasaan baru (AKB), dan lain sebagainya. Saat ini, kita berada didalam zona teknologi canggih yang sangat kita butuhkan dengan banyaknya manfaat-manfaat yang diberikan, beberapa macam teknologi yang kini hadir yaitu teknologi komunikasi, teknologi informasi, teknologi medis, teknologi transportasi, dan teknologi kontruksi.

Jika dikaitkan dengan berbagai peristiwa yang menyangkut Covid-19 saat ini, beberapa hal yang dapat dijadikan contoh adalah munculnya istilah daring, webinar, work from home, dan E-commerce. Istilah-istilah itu sangat erat kaitannya dengan teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Namun, saya hanya akan membahas hubungan antara teknologi informasi dan teknologi komunikasi dengan Ecommerce.

Mengapa saya hanya akan membahas hal tersebut saja? Agar kita lebih fokus untuk membahasnya sesuai dengan judul yang saya angkat. Di era sekarang ini, tenologi digital telah hadir ditengah-tengah kehidupan kita. Teknologi digital yang sangat canggih di implementasikan dari adanya kolaborasi antara teknologi informasi dan teknologi komunikasi sebagai penunjang utama terus berkembangnya teknologi digital. Beberapa tahun belakangan ini, telah hadir yang namanya E-Commerce didalam dunia digital yang bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam merealisasikan keinginan dan kebutuhan dalam bentuk transaksi elektronik. Transaksi-transaksi yang terjadi melalui E-commerce menuai pasang surut, naik dan turun. Pada tahun 2018, nilai transaksi E-commerce mencapai Rp. 144,1 triliun. Pada tahun 2019, nilai transaksi E-commerce mengalami peningkatan mencapai Rp. 265,07 triliun. Pada bulan Agustus tahun 2020, nilai transaksi Ecommerce turun mencapai angka Rp. 157,31 triliun. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan di tahun 2021 ini, nilai transaksi E-commerce akan mengalami peningkatan hingga mencapai Rp. 337,71 triliun, hal ini seiring dengan tren digitalisasi yang terakselerasi selama pandemi Covid-19 sehingga orang-orang akan berganti lajur menuju E-commerce yang lebih mudah dan efisien. Bagaimana cara mengenal Investasi Digital dengan E-Commerce??? Keberadaan dan peran internet saat ini mampu mengubah proses interaksi dan transaksi di kehidupan manusia saat ini, salah satunya berkaitan dengan bisnis dan investasi yang kini marak dilakukan dengan istilah investasi online atau digital.

Investasi online atau digital akan memberikan kemudahan kepada para investor yang mana keamanan dan transparansi dalam menjalankan investasinya lebih terjaga dan lebih terkontrol. Lebih sederhananya, investasi digital adalah terobosan baru dalam berinvestasi dengan limpahan kemudahan yang meggunakan berbagai teknologi aplikasi terkini yang jenis dan bentuknya beragam, beberapa diantaranya yaitu reksadana, emas, pinjaman online, forex dan saham. Keberadaan internet yang kini terus dikembangkan apalagi untuk menyambut era 4.0 di dalam kehidupan manusia yang mana manfaatnya begitu besar terutama untuk mempermudah suatu urusan. Pertumbuhan teknologi kini semakin meningkatkan intelektual dengan menghadirkan berbagai peluang usaha dan bisnis, serta lapangan pekerjaan yang lebih luas jangkauannya dengan memanfaatkan jejaring digital. Kini berbagai wadah disediakan untuk memulai bisnis, salah satu contohnya adalah E-commerce. E-commerce (Elektronic Commerce) merupakan inovasi terkini yang dibuat dan ditujukan dalam dunia bisnis baik jual beli maupun simpan pinjam dengan mengaitkan teknologi elektronik didalam jejaring teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Melalui E-commerce, kita bisa melakukan investasi secara digital. Sudah banyak wadah yang telah disediakan untuk kita masuki dengan tujuan investasi. Namun, kita tetap harus bijak dalam melangkah, memilah dan memilih dengan memperhatikan intern dan ekstern dari kegiatan investasi yang akan dilakukan. Hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk ikut serta dalam dunia bisnis digital dan bisa ikut serta dalam pengambilan keuntungan dari investasi digital itu sendiri dengan cara ikut bergabung untuk melakukan investasi dipasar saham yang mana kita bisa langsung melihat kontroling dari lajur bisnis digital itu. Perkembangan E-commerce kini telah jauh lebih maju baik dalam penyediaan layanan maupun aplikasi jual beli di tok-toko online, beberapa diantaranya seperti aplikasi Shopee, Lazada, Bukalapak, Tokopedia, dan lain sebagainya.

Mari kita ingat, pernahkah kita berbelanja secara online? Jika pernah, maka kita sudah mengetahui implementasi dari E-commerce itu sendiri, yang mana kita telah melakukan transaksi jual beli secara elektronik tanpa harus bertatap muka langsung, namun bisa langsung merasakan manfaat yang diberikan berupa kemudahan dan ruang lingkup jangkauan yang jauh lebih luas. Kesimpulan dari pendapat yang saya tuangkan dalam tulisan ini yaitu sebagai mahasiswa yang terlahir sebagai generasi echo boomers para generasi millenial yang berwawasan dan berintelektual, generasi digital dan generasi teknologi canggih, kita harus berpikir lebih bijaksana dalam menyikapi tren yang terjadi, bisa cepat dan tanggap beradaptasi dengan adanya perubahan-perubahan yang seketika terjadi, tidak putus asa untuk mengetahuinya dengan terus belajar dan membaca serta melihat penerapannya didalam kehidupan. Banyak sudah generasi millenial yang telah berhasil menjalankan bisnis digital yang hingga kini masih eksis beberapa diantaranya yaitu Jack Ma dengan AliBaba-nya, Ferry Unardi dengan Traveloka-nya, William Tanuwijaya dengan Tokopedia-nya, dan masih banyak lagi. Kita sadar dan tahu diri bahwa sangat sulit berkecimpung dalam dunia bisnis apabila kita tidak mendalami dan mempelajarinya dengan baik, namun pasti ada keberhasilan atas niat dan usaha yang telah dilakukan. . Kita harus terus ikut serta dan jangan sampai ketertinggalan didalam era yang kini terus gencar mengedepankan teknologi digital dalam segala bidang. Walaupun keadaan saat ini menjadi salah satu penghambat untuk kita bisa terjun dan berkecimpung dalam dunia digital, kita harus terus bergerak secara dinamis dalam menyikapinya untuk bisa berada dalam lajur teknologi digital. Generasi millenial yang berintelektual dan tidak anti akan teknologi digital.(Red/21)