Diduga Perusahaan Taniman Tidak Taat Hukum, DLH Labura Turun Ke Lokasi

Sepindonesia.com | LABURA – Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu Utara lakukan monitoring ke lokasi perusahaan penggilingan padi taniman yang terletak dijalan Jps Tanjung Leidong, Kecamatan Kualuh Leidong, Labuhanbatu Utara.

Monitoring ini bertujuan untuk mencari kebenaran terkait laporan yang disampaikan organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Sumatera Utara (GEMA-PESU) terhadap dugaan pelanggaran lingkungan hidup yang dilakukan perusahaan penggilingan padi taniman.

Bidang Penataan dan Penaatan PPLH Lingkungan Hidup Labuhanbatu Utara Dedy mengatakan “Ini lagi ditangani jadi ini kan kita turun ke lapangan terkait laporan yang disampaikan, ini bukti bahwa kita komitmen menanggapi laporan yang telah disampaikan,” kata Dedy diperusahaan penggilingan padi taniman, rabu (10/3/21).

Untuk kedepannya tindakan apa yang akan kita berikan jadikan penerapannya itu ada sanksi administrasi berupa pembinaan dan ada sanksi perdata maupun pidana, nah inikan mempunyai proses ada aturan-aturan yang mengatur bagaimana prosesnya,” tutur Dedy.

Jepri Ritonga yang merupakan Ketua Umum GEMA-PESU (Gerakan Mahasiswa Peduli Sumatera Utara) pada Media Sep Indonesia menjelaskan, kami sangat berterimakasih kepada DLH Labura yang telah berhadir diperusahaan yang kami duga telah melakukan pencemaran, tadi saya sempat melihat tim dari dinas ini mengambil gambar diperusahaan tersebut dan semoga secepatnya adalah tindakan berupa penegakan hukum yang dilakukan.

Walaupun lebih dari 10 hari kerja dan melakukan monitoring kelapangan terkait laporan kami ya tidak ada masalah, cuma lagi laporan itu sudah diregistrasi oleh dinas lingkungan hidup kami gak tau karena sampai tahap ini belum ada kami terima, yang pastinya kami akan terus melakukan pengawalan sampai masalah ini selesai, ujarnya.

Disisi lain awak media menanyakan kepada pekerja perusahaan penggilingan padi taniman yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan “Aku kerja sudah 8 bulan, dan soal dari abu sekam padi itu kamipun kena gatal-gatalnya ada sekitar 7 orang sudah kena, anggota gudang pun ada juga terkena gatal-gatal tetapi karena menyorong padi itu saja, tapi kena abunya itu kan gatal juga.

Masih menurut pengakuan pekerja, tadi saya pun melihat orang dinas lingkungan hidup datang mengambil gambar didalam perusahaan, tetapi sebelum hadirnya dinas lingkungan hidup ini ke perusahaan kami bekerja 2 hari sebelumnya sudah kami bersihkan terlebih dahulu, terangnya.

Awak media ini juga mengkonfirmasi taniman melalui pesan Whatsaap ditanya terkait monitoring yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu Utara ke perusahaan taniman, adapun monitoring itu dilakukan berdasarkan pengaduan yang disampaikan organisasi kemahasiswaan Gerakan Mahasiswa Peduli Sumatera Utara (GEMA-PESU), namun sampai berita ini diturunkan belum ada penjelasan yang resmi. (BD/Red)