Sepindonesia.com |Sahabatku yang tercinta, Rasanya aku ingin segera pulang Sudah berjalan 20 hari aku bertamu namun seringkali aku ditinggal sendirian.
Walau sering dikatakan tamu agung, dengan sambutan Marhaban namunperilakumu kepadaku tidak luar biasa, Bahkan seolah-olahku yang aku bawa dari jauh, nyaris tak kau sentuh.
Al-Quran hanya dibaca sekilas, kalah dengan update status yang isinya penuh canda, leewat Android smartphone, Sholat Tarawih tidak lebih khusyu, kalah bersaing dengan bayangan penampilan pada hari lebaran.
Besok imam lama baca surat, hanya berapa Baris mengisi rumah ibadah, bahkan hingga aku ikut menangis.
Aku heran hampir 30 hari aku dibumj, Takbanyak kau minta ampunan dari dosamu yang bertumpuk, Sebab sibuk dengan belanja dan bermain, padahal aku membawa banyak maghfirah,
Malam dan siang tidak banyak dipakai kebaikan,selain bikin acara dan buka bersama di hotel mewah atau restoran mahal.
Tidak pula banyak infaq dan sedekah,karena khawatir uang tidak cukup, buat mudik dan piknik liburan sehabis Lebaran.
Sahabatku, rasanya aku seperti tamu yang tak diharapkan, sepertinyaengkau tidak akan merasa menyesal bila aku tinggalkan, Padahalaku datang dengan kemuliaan, kebarokahan dan rahmat, yangseharusnya aku tidak pulang dengan hampa, kini pulang dengan meninggalkan luka .
Percayalah sahabatku…
Bila nanti aku pulang, belum tentu akan kembali bisa bertemu lagi,karena jatah hidupmu bisa jadi keburu habis sehinggananti engkau akan menyesal telah membiarkan aku dibiarkan terlantar.
Masih tersisa 10 hari lagi buat kita bersama Semogakau sadar sebelum aku benar-benar pamit pulang, Karenaumurmu hanyalah cerita singkat yang wajib engkau pertanggung jawabkan dalam waktu yang panjang. (Arya/Kutipan/red)