Manager PTPN III Kebun Rantauprapat Main Hakim Sendiri, Ramlan Yang Berhasil Menagkap Maling Dibohongi

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Kepala Pengamanan PTPN III Janji Rantauprapat Sipayung dan pengemudi betor Ramlan (40) Warga Air Paing berhasil menggagalkan pelaku pencurian Sawit di jalan baru bypass dekat areal pembuangan sampah kelurahan Padang Matinggi Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara, Rabu, (9/6/2021 ) Sekira pukul 14.30 WIB.

Pelaku pencurian sawit milik PTPN III janji rantau prapat sebut saja Iman 28 tahun alias (boncel) warga Wr.Supratman,saat melakukan pencurian mengambil 6 buah janjang sawit , setelah mengambil Sawit Iman membawa barang curian nya ke tepi jalan baru Bypass dekat pembuangan sampah.

Baca Juga :

Diduga Ada Korupsi Berjama’ah Di PKS PTPN III Pabrik Aek Nabara Selatan

Untuk membawa barang curian nya Iman menyetop Becak bermotor yang sedang melintas di jalan bypass jalan baru untuk mengangkut sawit,pengemudi betor Ramlan yang sehari hari nya mencari nafkah sebagai pengemudi betor di stop Iman untuk membawa Sawit tersebut untuk di jual.

Namun sebelum mengangkat sawit Tersebut pengemudi becak bermotor Roda tiga Ramlan menanyakan kepada Iman, ini sawait curian ya bang kata Ramlan kepada Iman.

Iman menjawab sawit pangkasan ini bang bukan sawit curian ,Ramlan pun turun dari becaknya untuk mengangkat sawit janjangan tersebut,namun setelah Ramlan mengangkat sawit baru satu janjang ke becaknya Ramlan bertanya kembali kepada Iman pemilik sawit janjangan, ini sawit curian kan bang ucap Ramlan kepada Iman  , bukan sawit pangkasan motor ini bang, sebut Iman.

Baca Juga :

Manager  : HGU PT. Pangkatan Indonesia Semuanya Satu Surat  HGU

Sibuk masalahkan status sawit janjangan tiba – tiba datang kepala Pengamanan (Papam)  Sipayung yang bekerja untuk PTPN III Kebun Rantauprapat Janji dengan cara menghadang becak dengan sepeda motor nya dengan mengatakan kamu pencuri ya, langsung  Iman pemilik sawit janjangan kabur dengan meninggalkan pengemudi betor Ramlan dan Sipayung Papam.

Merasa tidak bersalah Ramlan pengemudi betor hanya diam saja, dan dengan arogan Sipayung menuduhnya sebagai kawan pencuri yang kabur, merasa tidak bersalah Ramlan menjawab tudingan Sipayung aku bukan pencuri pak, sebut Ramlan.

Lalu Sipayung menyuruh Ramlan ” kalau kau tak pencuri kau kejar dan tangkap maling yang lari tadi biar becakmu saya jaga”

Baca Juga :

PT. Pangkatan Indonesia Tanami Kelapa Sawit Di Jalan Umum Dan Pasang Portal

Merasa di tuduh dan tidak bersalah Permintaan Sipayung sebagai Papam meminta tolong untuk menangkap pelaku pencuri sawit, dengan polos nya Ramlan mengejar maling tersebut dan dapat di tangkapnya dan di serahkan sama Sipayung.

Selanjutnya Papam PTPN III Kebun Rantauprapat ini meyuruh Ramlan untuk mengantarkan Kelapa Sawit tersebut ke kantor PTPN III Kebun Rantauprapat sedangkan Iman dibawa oleh Papam tersebut.

Sampai di kantor PTPN III janji Rantauprapat diduga pelaku pencurian sawit  Iman alias boncel warga Wr. Supratman langsung di hajar Manajer PTPN III secara membabi buta bersama dua orang anggotanya salah satu nya Sipayung sebagai petugas kepala pengamanan (Papam) PTPN III Kebun Rantauprapat Janji, sehingga pelaku babak belur dengan luka bibir pecah – pecah dan berdarah dan disaksikan oleh Ramlan.

Menyaksikan manajer PTPN III dan Sipayung (Papam) dan satu anggotanya menghajar pelaku, Ramlan menanyakan maling sudah ke tangkap pak saya mau pulang dengan meminta kunci kontak becak nya ke Sipayung.

“Becakmu di sini aja dulu, kalau mau pulang biar di antar ucap Sipayung ke Ramlan, besok ambil becak mu kemari” sebut Papam.

Sesui dengan saran dari Papam hari berikutnya nya Ramlan mendatangi kantor  PTPN III Kebun Rantauprapat untuk menemui Sipayung untuk mengambil becak nya, namun tidak ketemu, dengan Sipayung.

Ramlan mendatangi Security bernama Fendi Warga Aek Pahing untuk meminta nomor HP Sipayung, setelah dapat nomor HP Sipayung, Ramlan langsung menelpon sipayung untuk meminta becak nya, dengan enteng Sipayung menjawab becak mu di Polres ambil aja ke sana, ucapnya.

Merasa ingkar janji Sipayung, Ramlan menemui wartawan untuk minta tolong untuk menayakan keberadan becak nya.

Awak media ini pun konfirmasi melalui pesan Whatsapp kepada Sipyung dengan memperkenalkan diri sebagai awak media, bukan di jawab mala nomor Whatshap di blokir dan di telpon Via Selluler walau berdering Sipayung enggan mengangkat telepon awak media, ini.

Baca Juga :

Masyarakat Dusun VII Timbang Air Desa Sidorukun Mengeluh, PT. Pangkatan Indonesia Portal Jalan

Ramlan memohon kepada   bapak Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan,SIK.MH agar dapat mengeluarkan becak miliknya agar dapat bekerja untuk mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.

“saya hanya tukang becak  sehari hari nya mencari nafkah untuk anak dan orang tua saya yang sakit dan janda dan saya tidak bersalah kenapa harus di korban kan, saya disuruh menangkap pencurinya, saya sudah lakukan, lalu saya disuruh mengantarkan Kelapa sawit ini ke Kantor PTPN III juga saya turuti, tetapi kenapa becak saya ikut diserahkan ke Polres” jelas Ramlan.

Kepada wartawan Ramalan memohon agar membatunya “tolong saya pak, saya tidak tahu apa – apa, dan saya telah membantu papam kebun itu, tetapi kenapa saya diperlakukan seperti ini, seharusnya mereka berterimakasih kepada saya, malah memeperlakukan saya seperti ini, kalau becak itu tidak ada saya tidak punya kerjaan, kelurga saya akan terancam tidak makan apa lagi ibu saya sedang sakit dirumah” jelasnya sambil meneteskan air mata.(Tim/Red)