IMG_20241017_223308
Screenshot_2024-10-22-16-18-34-71_c0d35d5c8ea536686f7fb1c9f2f8f274
Screenshot_2024-10-23-20-45-02-91_3a637037d35f95c5dbcdcc75e697ce91

PTM Terbatas Tetap Memprioritaskan Keselamatan Dengan Kebiasaan Baru

Screenshot_2021-10-27-09-45-10-27_3a637037d35f95c5dbcdcc75e697ce91

Sepindonesia.com JAKARTA – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas telah digelar di satuan pendidikan dalam wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3.

Dalam pelaksanaanya, keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Selain kesiapan satuan pendidikan dan tenaga pendidik, adaptasi siswa dengan kebiasaan baru di sekolah pun, menjadi perhatian.

Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Sri Wahyuningsih menyampaikan, meski pemerintah mendorong semua
sekolah di level 1-3 segera melakukan PTM terbatas, namun kewenangan membuka kegiatan tersebut berada di tangan pemerintah daerah terkait.
“Tentunya, izin dari orang tua murid juga sangat mempengaruhi kelancaran PTM terbatas ini,” jelas Sri dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN, Selasa (26/10/2021).

Guna mengoptimalkan keselamatan dan keamanan, menurutnya, banyak hal yang harus diperhatikan. Seperti penerapan protokol kesehatan (Prokes) bagi setiap insan pendidikan, kesiapan satuan pendidikan mengikuti aturan sesuai SKB 4 Menteri, dukungan dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) setempat dalam pelaksanaan testing, juga pengawasan dari Satgas COVID-19 baik di level sekolah hingga kabupaten/kota. Selain itu, upaya sosialisasi dan edukasi terus digencarkan, baik secara berjenjang maupun melalui media daring dengan
menyampaikan contoh-contoh baik dari satuan pendidikan yang telah melaksanakan PTM terbatas.

Baca Juga :

Gubernur Ungkap Pentingnya Raperda Penyelenggaraan Jalan Provinsi

Pemko Tebing Tinggi Gelar Lomba Inovasi

Bila di satuan pendidikan ditemukan kasus, ujar Sri, sekolah perlu berkoordinasi dengan fasyankes terdekat untuk tindak lanjut secara medis sesuai standar yang ditentukan. Apabila yang terkonfirmasi lebih dari 5% jumlah peserta didik dan guru, maka sekolah harus menghentikan dulu
PTM terbatas, sampai proses 3T (testing, tracing, treatment) selesai dilakukan. Sementara itu, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara jarak jauh.

PTM dapat dibuka kembali setelah tindak lanjut medis tuntas.
“Terpenting adalah bagaimana membangun komitmen bersama untuk menyiapkan sekolah menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi anak. PTM terbatas hanya 2-3 jam di sekolah. Di luar jam tersebut, anak juga masih perlu contoh baik agar dapat beradaptasi. Tidak mudah karena kita harus  melakukan kebiasaan baru untuk tetap waspada dari paparan COVID-19. Perilaku hidup bersih sehat harus ditanamkan dari hal-hal kecil,” tegas Sri.
Terkait pelaksanaan PTM terbatas di Jawa Barat, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi.

Supandi menjelaskan, di wilayahnya PTM terbatas telah dibuka secara bertahap dan makin maksimal dilakukan. Ia menekankan, seluruh anak Indonesia harus selalu mendapatkan hak belajarnya dengan aman dan sehat. Dalam hal ini, bukan hanya keselamatan dan kesehatan siswa selama di sekolah saja yang harus diperhatikan, melainkan juga ketika mereka dalam perjalanan.

Karena itu, pihaknya menerapkan pengawasan serta sosialisasi melalui berbagai jejaring, terkait pengaturan menjaga jarak, hari dan jam PTM, perilaku wajib seperti Prokes, memastikan anak yang berangkat sekolah dalam kondisi sehat, juga menghindari potensi kerumunan.

“Saat anak mulai PTM, harus dibekali pengetahuan tentang COVID-19. Juga kami sediakan konseling psikologis, karena anak sudah lama tidak PTM jelas ada dampaknya,” tutur Dedi.

Sedangkan untuk PTM terbatas di wilayah Semarang, Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan, kegiatan PTM terbatas telah berjalan kondusif mengacu pada SKB 4 Menteri. Hingga saat ini tidak terdapat konfirmasi kasus klaster sekolah dan pihak orang tua juga mengizinkan anak mengikuti PTM terbatas di satuan pendidikan masing-masing.

“Semarang kota berada pada PPKM Level 1, ini makin meyakinkan kami untuk melanjutkan PTM terbatas sesuai aturan PPKM Level 1,” ujarnya.

Di samping disiplin Prokes, kata Iswar, vaksinasi insan pendidikan juga harus dimaksimalkan sebagai upaya perlindungan kesehatan. Ia menjelaskan, vaksinasi untuk tenaga pendidikan di wilayahnya sudah nyaris mencapai 100%. Sedangkan vaksinasi kepada anak didik diupayakan melalui pendampingan dan edukasi yang melibatkan perwakilan pemuda dari universitas setempat, OSIS, juga karang taruna.

Tujuannya, supaya para remaja target vaksinasi dan para orang tuanya merasa
lebih yakin dan aman dalam vaksinasi.
Sementara itu, menurut Psikolog/ Pemerhati Anak Seto Mulyadi, dalam pelaksanaan PTM, semua pihak perlu memastikan kesiapan anak menjalankan adaptasi kebiasaan baru selama PTM terbatas.
“Siap sarana sekolah harus diiringi dengan siap anak,” tegas pria yang akrab dipanggil Kak Seto ini.

Hal itu, menurutnya, dapat dilakukan pihak sekolah melalui pemberian simulasi daring untuk pelatihan interaksi anak termasuk dalam menjaga Prokes. Dengan demikian ketika anak datang ke sekolah untuk PTM terbatas, mereka tidak banyak melakukan kesalahan.

Fasilitas daring, kata Kak Seto juga dapat dimanfaatkan untuk mendorong anak memelihara komunikasi dan bersosialisasi dengan kawan sebaya.
“Manfaatkan daring tidak hanya untuk akademis, tapi juga misalnya untuk tatap muka antar siswa agar anak terus tertarik berkomunikasi dengan teman,” tuturnya seraya menambahkan, kegiatan tersebut juga akan membuat anak lebih semangat saat kembali ke sekolah untuk menjalankan PTM terbatas.

Ia menjelaskan, komunikasi dan interaksi dengan kawan sebaya adalah bagian dari aspek psikososial yang penting dalam pendidikan anak, sehingga harus difasilitasi. Selain oleh pihak sekolah, stimulasi semacam ini juga dapat dikoordinasikan di zonasi RT/RW untuk menjaga komunikasi antar anak agar tidak hilang. Kak Seto juga mendorong orang tua untuk aktif mengembangkan diskusi keluarga, saling menjaga, dan menguatkan setiap anggota keluarga. “Dengan demikian, daya resiliensi dan adaptasi terhadap pandemi yang berkepanjangan ini makin kuat,” tegasnya.

Dengan kerja sama dan komitmen seluruh elemen, baik tenaga pendidikan, orang tua, masyarakat, serta para pemangku kebijakan, diharapkan anak lebih siap beradaptasi dengan kebiasaan baru yang harus diterapkan di sekolah saat melaksanakan PTM terbatas. Adaptasi ini diperlukan untuk memastikan keamanan, keselamatan, juga kenyamanan anak dalam mendapatkan pendidikan
secara tatap muka di sekolah masing-masing. (Red)

pt sep gambar

Personil Polres Labuhanbatu Terapkan Prokes Pada Pelaksanaan Wisuda UNISLA

Sepindonesi.com | LABUHANBATU – Polres Labuhanbatu dibawah kepemimpinan Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan ,SIK.MH yang di wakili oleh Kabag Ops…

Read More...

Kanit Intel Polsek Sei Kanan Tutup Usia, Kapolres Berkunjung Kerumah Duka

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan ,SIK.MH beserta Personil Polres Labuhanbatu melayat ke rumah duka salah satu…

Read More...

Komunitas SEP Abang Becak Labuhanbatu Siap Menangkan Pasangan Nomor 5

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Calon Wakil Bupati H.Irwan Indra Bersilaturahmi Dengan Abang Becak yang tergabung dalam Komunitas Silaturahmi Eratkan Persaudaraan…

Read More...

Polsek Panai Tengah Mengamankan Pelaku Pencurian TBS Kelapa Sawait

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Kanit Reskrim IPDA F. Sigiro, SH, bersama team opsnal Reskrim Polsek Panai Tengah mengamankan AS (18)…

Read More...

Pjs.Bupati Labuhanbatu Berkunjung Ke Kantor Camat Bilah Barat, Ini Pesannya !

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Pemerintah wajib hadir ditengah masyarakat untuk memberikan perhatian dan melayani segala kebutuhan masyarakat. Demikian demikian disampaikan…

Read More...

PSSI Kembali Melahirkan  Pelatih Sepak Bola Berlisensi C Diploma Baru Di Labuhanbatu

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali melahirkan pelatih – pelatih baru berlisensi C Diploma dengan ditutupnya …

Read More...

Walikota Pagar Alam Alpian Maskoni Sosialisasikan Kamtibmas Di Tiga Lokasi

Sepindonesia.com | PAGAR ALAM – Walikota Pagar Alam Alpian Maskoni menghadiri Sosialisasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di tiga lokasi,…

Read More...

Ketua MPR RI Meminta Agar PPAT Bantu Masyarakat Mempermudah Pembuatan Akta Tanah

Sepindonesia.com | JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan selain sandang dan pangan, kebutuhan papan juga menjadi kebutuhan pokok…

Read More...

Empat Orang Karyawan Kebun PT.Indospadan Jaya Disinyalir Terpapar Covid – 19

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Empat Orang Karyawan Kebun PT.Indospadan Jaya diduga terpapar Virus Corona (Covid-19) dan salah satunya telah di…

Read More...