Berkat Informasi GM-LSPN, Pengedar Sabu Berhasil Ditangkap Satresnarkoba Polres Labuhanbatu
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Pengedar Narkoba kambuhan inisial ZT alias Zait (34) ditangkap Satnarkoba Polres Labuhanbatu pada Rabu (18/11/2020) sekira…
Sepindonesia.com | JAMBI – Proyek rehabilitasi dan renovasi sarana-prasarana sekolah di Tanjab Barat dan Bungo senilai Rp 31,9 miliar dikerjakan asal-asalan oleh kontraktor PT Karya Bersama Putra Mandiri. Akibatnya, progres proyek ini lamban dan terancam tidak selesai.
Informasi yang dihimpun dari lapangan, pembongkaran dilakukan di SDN 041 Pasar Rantau Embacang, SDN 008 Rantau Duku, SDN 020 Lubuk Mengkuang, SDN 043 Tanjung Belit dan SDN 071 Sungai Gambir.
“Memang ada lima sekolah di Bungo yang asal jadi, kami suruh bongkar,” ujar Kepala BPPW Jambi Azna Legawaty kepada Awak media, Saat Di Konfermasi Melalui WhatsApp pada hariSelasa (26/10/2021).
Diketahui, untuk mengeruk untung sebanyak mungkin, proyek rehab dan renovasi itu dibangun di atas pondasi lama. Kemudian, besi yang digunakan diduga tidak sesuai ukuran dan sloop balok tidak sesuai aspek teknis.
Baca Juga :
Habiskan Miliaran Rupiah, Rehabilitasi SMPN 1 Kualuh Leidong Diduga Bermasalah
HIMMAH Lepas Tikus Di Gedung KPK, Bentuk Perlawanan Terhadap Korupsi Modern
Kadis Pendidikan Bungo Masril membenarkan adanya pembongkaran proyek lima sekolah tersebut karena ketahuan berbuat curang. “Cerita persisnya saya tidak tahu karena itu di luar kewenangan saya,” ujarnya.
PT Karya Bersama Putra Mandiri memenangkan proyek tersebut dengan penawaran Rp 31,9 miliar untuk merehab dan merenovasi 16 sekolah di Tanjab Barat dan Bungo. Di Bungo sebanyak lima sekolah, yang dikerjakan asal-asalan itu, dan di Tanjab Barat sebanyak 11 sekolah.
Sebagian sekolah di Tanjab Barat juga terkesan dikerjakannya Asal-asalan, salah satunya SMPN 1 Betara. Saat Tim Awak media kelokasi tersebut pada Rabu (27/10/2021), batu bata yang dipasang ternyata goyang saat disentuh. Kemudian, semen plasterannya mudah rontok saat dikorek dengan tangan.
Proyek ini juga sempat terhenti selama sebulan diduga karena kekurangan dana untuk pengadaan bahan dan maerial bangunan.
PT KBPM terdaftar sebagai milik Nusmirwan Lubis yang kini dikelola anaknya, Maries Satria Lubis. Namun proyek rehab sekolah di Tanjab Barat dan Bungo ini diserahkan kepada Gusrian Wirianto.
Gusrian adalah kontraktor pembangunan jembatan Parit Gompong di Kualatungkal bermasalah karena opritnya menutupi jalan umum. Gusrian mengerjakan proyek senilai Rp 18 miliar tersebut dengan membawa bendera PT Jambi Energi Cemerlang.
Namun, Gusrian menolak menjawab permintaan konfirmasi dari media.
Kepala BPPW Azna Legawati dan PPK-nya Edia Putra diminta bertanggung jawab atas amburadulnya proyek ini dengan mengganti kontraktornya. Sejumlah aktivis anti korupsi dan media meminta aparat kejaksaan dan kepolisian menyelidiki kasus yang berpotensi merugikan uang negara.(Rizal/Red)
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Pengedar Narkoba kambuhan inisial ZT alias Zait (34) ditangkap Satnarkoba Polres Labuhanbatu pada Rabu (18/11/2020) sekira…
Sepindonesia.com – JAKARTA – Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, berkunjung ke PT Ridho Agung Mitra…
Sepindonesia.com | MEDAN – Petugas Satreskrim Polrestabes Medan melumpuhkan dua dari tiga pelaku jambret yang meresahkan masyarakat Kota Medan. Kedua…
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Ketua Majelis Pimpinan Wilaya (MPW) Pemuda Pancasila (PP) Sumatera Utara (Sumut) Kodrat Syah di dampingi oleh…
Sepindonesia.com LABUHANBATU – Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan , SIK, MH memberikan reward kepada 10 personil Polres Labuhanbatu atas penangkapan…
Sepindonesia.com | LABURA – Personel Polsek Kualuh Hulu mengamankan pelaksanaan rapid test bagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di…