Ikuti Rakor di Polres, Ini Harapan Ketua KPU Labuhanbatu Terkait PSU
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Ketua KPU Labuhanbatu Wahyudi menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Polda Sumut, Bawaslu Provinsi, dengan Ketua Pemenangan…
Sepindonesia.com | MEDAN – Memperkuat toleransi beragama, Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia Sumatera Utara (JPRMI Sumut) gelar diskusi Moderasi Beragama di Anugerah Meeting Room Saka Hotel Jalan Gagak Hitam No.14, Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Minggu (07/05/2023) Pukul 14.00 WIB.
Inti dari moderasi beragama itu adalah toleransi, hargai menghargai, semua orang bebas melaksanakan ibadahnya sesuai ajaran agamanya masing-masing selama itu diakui dan dilindungi Undang-undang.
Hal ini disampaikan oleh Ketua PW (Pengurus Wilayah) JPRMI Sumut Abdul Jalil Ritonga, S.Pd, saat memberikan sambutannya dalam diskusi tersebut yang sekaligus dilaksanakan acara Halal bi Halal usai terlaksananya ibadah puasa selama satu bulan lamanya.
Abdul Jalil dalam sambutannya juga mengaku bahwa dalam jangka 2 (dua) bulan sebelumnya, kegiatan tersebut sudah dilakukan sebanyak 4 (empat) kali.
Baca Juga :
2 Rumah Hangus Terbakar, Masyarakat Berharap Ada Damkar Di Aek Nabara
“Perlu kami sampaikan bahwa kegiatan hari ini (diskusi moderasi beragama) merupakan kegiatan yang ke-4 kalinya. Kegiatan ke-1, 2, dan 3 itu dilaksanakan di Pengurus Daerah,” imbuhnya.
Sementara itu Dr. Jufri Naldo, M.A, sebagai pemateri dalam diskusi tersebut mengungkapkan bahwa Moderasi beragama dalam bahasa latin yaitu kesedangan dengan arti tidak kelebihan dan tidak kekurangan. Sementara, dalam bahasa Inggris dikenal dengan moderation yang berarti moderat, yang dapat diartikan sebagai keseimbangan dalam keyakinan, moral dan watak. Sedangkan dalam bahasa Arab dikenal dengan kata wasath atau wasathiyah, yang memiliki padanan makna dengan kata tawassuth (tengah-tengah), i’tidal (adil), dan tawazun (berimbang).
“Dalam bahasa Medan, moderasi beragama itu selow dan santai. Karna agama itu memang santai, selow, itu kata Nabi, bukan kata saya. Dan siapa yang membuat rumit itu, ya pemeluknya, karna dia salah tafsir dan salah mengartikan,” jelas Jufri Naldo.
Menurut Jufri Naldo, salah satu kata yang disalah artikan adalah kata Jihad.
“Pemeluknya itu bermacam-macam menafsirkan kata jihad itu, sebagian ada mengartikan jihad itu bersungguh-sungguh dan sebagiannya lagi ada yang mengartikan perang, nah ini yang salah dan telah diplesetkan, padahal jihad itu kata asalnya sesungguh,” tambahnya.
Dikutib dari tafsirnya Quraish Shihab, lanjut Jufri Naldo, moderasi beragama itu adalah sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrim dan tidak radikal.
Dalam paparan materinya yang bertemakan “Peran Pemuda Dalam Penerapan Semangat Moderasi Beragama Di Indonesia” Jufri Naldo menjelaskan bahwa dalil moderasi beragama dalam Islam sangatlah banyak, seperti halnya yang tertulis dalam surat Al-Baqarah, An-Nahl dan Al Kafirun.
“Al-Baqarah Ayat 256 artinya tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam. Kemudian An-Nahl Ayat 93 artinya dan jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Sedangkan disurat Al Kafirun, Untukmu agamamu, dan untukku agamaku. Jadi jangan dilanggar hak prerogatifnya Allah, kalau ada kawan kita Nasrani, dan Cina jangan sinis kali kita.” Pungkasnya.
Kemudian, didampingi Sekertaris PW JPRMI Sumut Ahmad Rosadi, S.Pd, dan Bendahara PW JPRMI Sumut Disti Nuaridho, ST, Abdul Jalil Ritonga saat ditemui awak media usai acara mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan hal untuk mengkaji ulang tentang moderasi beragama dan mengingatkan kembali tentang pentingnya toleransi beragama.
“Tentunya dengan kegiatan ini sudah bisa kita pastikan, kita menginginkan semua masyarakat Indonesia dan semua kaum beragama dan seluruh lapisan untuk tetap menjaga toleransi dan tetap menjaga keharmonisan hubungan sesama beragama di Indonesia,” tegasnya
Dengan hubungan baik antara umat beragama yang telah terbina selama ini, Abdul Jalil menginginkan supaya hal tersebut dilestarikan secara terus menerus.
“Karna selama ini sudah terbina dengan baik, jangan gara-gara hal kecil yang dilemparkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, yang sudah kita jaga selama ini bisa buyar dan mengacaukan semua rencana-rencana besar yang ada di Republik ini. Untuk itu kegiatan diskusi moderasi beragama ini penting untuk terus kita lakukan,” tutupnya.
Berdasarkan amatan awak media, kegiatan tersebut, turut dihadiri oleh beberapa Pengurus Daerah (PD) JPRMI yang ada di Sumut, seperti PD Deli Serdang, PD Kota Medan, PD Binjai serta Pengurus Cabang (PC) yang ada di Kota Medan. (Rizky Zulianda)
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Ketua KPU Labuhanbatu Wahyudi menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Polda Sumut, Bawaslu Provinsi, dengan Ketua Pemenangan…
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) Unit Reskrim Polsek Bilah Hulu mengamankan 1 pelaku tindak Pidana Narkotika….
Sepindonesia.com | SERGEI – Seorang nelayan inisial MSP alias Amad warga Dusun VII Desa Pekan Bandar Khalipah Kabupaten Serdang Bedagai…
Sepindonesia.com | TEBING TINGGI – Pemerintah Kota Tebing Tinggi terus melakukan pemutakhiran data penerima bantuan / Data Terpadu Kesejahteraan Sosial…
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Adanya kabar miring di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN III Pabrik Aek Nabara Selatan (Panas) di…
Sepindonesia.com | TEBING TINGGI – Dr. Ir. Binsar Situmorang, M.Si, MAP selaku Staf Ahli Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bidang Hukum,…
Sepindonesia.com | SAMOSIR – Pemerintah Kabupaten Samosir menggelar Upacara Hari Kesadaran Nasional Tingkat Kabupaten Samosir yang dirangkai dengan Penyerahan secara…
Sepindonesia.com | TEBING TINGGI – Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, M.M sekaligus sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang…
Sepindonesia.com | TEBING TINGGI – Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, M.M. menghadiri Rapat Pembinaan Sistem Akuntansi Pemerintah…