Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Jalan alternatif di Desa Sidorukun Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara terancam putus.
Hasil pantauan awak media pada Selasa (18/7/2023) jalan alternatif tepatnya di depan Ramp AA semakin hari semakin parah sehingga pera pengendara harus ekstra hari – hati untuk melintas di jalan tersebut.
Masyarakat Desa Sidorukun dan para pengguna jalan berharap agar jalan alternatif dapat segera diperbaiki oleh Pemerintah mengingat jalan ini dilalui oleh mobil angkutan hasil pertanian masyarakat Labuhanbatu seperti hasil produksi Kelapa Sawit, CPO, Cangkang, Inti, Padi, dan kebutuhan pokok masyarakat, bahan – bahan pertanian serta bahan – bahan bangunan.
Hal senada juga disampaikan oleh para supir angkutan K.Sembiring pada Senin (24/7/2023) “kita berharap agar jalan alternatif yang melewati Desa Sidorukun ini segera diperbaiki oleh pemerintah, kalau dibiarkan tanpa ada perawatan dari pemerintah maka lambat laun jalan ini akan putus dan tidak dapat lagi dilalui oleh kendaraan” jelas K.Sembiring.
Baca Juga :
Polres Labuhanbatu Amankan Cicak
Paska Pemindahan Ibu Kota, Pemuda Pancasila Harus Mempersiapkan Diri
Mewakili supir angkutan CPO P.Sitorus pada Senin (24/7/2023) menyampaikan ” saya setiap melintas di jalan alternatif di Desa Sidorukun ini jantung saya tidak normal karena saya takut mobil yang saya kemudikan terbalik, dan yang kedua saya takut patah per dan as tarik” jelasnya.
Sebagai Supir yang sering melintas di jalan alternatif Desa Sidorukun ini berharap agar Pemerintah dapat segera melakukan perawatan terhadap jalan yang sudah rusak parah ini, harap,P.Sitorus.
Warga Desa Sidorukun Evi menyampaikan kepada awak media ini ” kita setiap hari diperhadapkan dengan jalan seperti kubangan kerbau, kalaupun kita cuci mobil bersih – bersih ketika tiba di jalan alternatif mobilnya kotor karena harus melewati jalan berlumpur seperti kubangan kerbau” ucapnya.
Sudah puluhan tahun saya tinggal di desa Sidorukun ini, yang namanya jalan alternatif ini tidak pernah diperbaiki oleh pemerintah, hanya masyarakat yang selalu bergotong royong dengan menimbun pakai tanah yang di cangkol dari pinggir jalan, jelas Evi.
Kepala Desa Sidorukun Eko Saputra,SP saat ditemui awak media ini dan menanyakan mengenai keresahan masyarakat atas rusaknya jalan alternatif yang berada di Desa Sidorukun, Eko Saputra menyampaikan ” kalau dengan Anggaran Desa kita tidak sanggup memperbaiki jalan itu, karena didalam desa Sidorukun sendiri masih banyak jalan gang yang belum dibangun” ucap Eko.
Kepala Desa Sidorukun ini juga menambahkan pada reses DPRD Kabupaten Labuhanbatu di Kantor Desa Sidorukun, pihak DPRD sempat menyampaikan kalau ada anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan jalan alternatif ini, tetapi karena jalan Alternatif yang melalui Desa Sidorukun ini belum memiliki status, maka anggarannya tidak jadi di diturunkan, jelas Kades.(Hadi/Red)