Kapoldasu Bersama Kodam 1/BB Melakukan Pemusnahan 209 Mesin Perjudian
Sepindonesia.com | MEDAN – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) bersama Kodam I/Bukit Barisan (BB) melakukan pemusnahan 209 unit mesin…
Sepindonesia.com | TANGERANG – Terpantau antrian panjang armada truk terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Tangerang, Banten, minggu (18/01/2025) malam. Hal itu diketahui akibat dari kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar.
Fenomena antrian panjang kendaraan muatan barang ataupun tambang itu, terlihat di beberapa SPBU, diantaranya, SPBU Bugel Tigaraksa, Cibadak, Gembong, Pos Sentul, Balaraja dan Jayanti. Bahkan hingga wilayah Serang Banten.
Salah satu Sopir Truk Tambang, Armudi mengaku kesal lantaran sudah beberapa kali berhenti di SPBU Serang menuju Kabupaten Tangerang dirinya selalu kesulitan membeli solar. Selain dinyatakan kosong, sekalipun ada, katanya dia harus mengantri sampai berjam-jam lamanya.
“Akhir-akhir ini kebingungan, tiap mau isi Solar kosong terus, pas mau isi diserang kosong, ini di jayanti antriannya panjang banget,” katanya kepada wartawan, Selasa malam.Armudi pun merasa heran, meskipun kelangkaan kerap terjadi, namun 2 bulan terakhir ini kekosongan solar sangat parah, sehingga dirinya terpaksa beralih menggunakan Dexlite yang harganya dua kali lipat dari harga solar subsidi.
“Kalau lagi dikejar waktu operasional mau gak mau isi Dexlite yang harganya Rp15.550 per liter, itupun kadang masih antri juga,” ucapnya.
Serupa yang dialami pengguna Mobil Pribadi, Lana, dimana katanya dia harus berputar-putar ni mencari SPBU hanya untuk bisa mendapatkan Solar. Sontak, kelangkaan ini menimbulkan pertanyaan darinya.Padahal, kata dia secara regulasi Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sudah jelas, disitu terdapat ketentuan konsumen yang tidak terdaftar (Non Register) dengan yang sudah terdaftar (Register) dalam mendapatkan solar subsidi.
“Setau saya pengisian Solar kan ada aturan nya, jadi harusnya gak terjadi kelangkaan,” tuturnya.
Lana menjelaskan berdasarkan ketentuan baru batas maksimal untuk kendaraan yang tidak terdaftar itu hanya 20 liter per hari. Sedangkan untuk yang telah terdaftar bagi kendaraan roda empat(Mobil) pribadi dibatasi 60 liter per hari.
Kemudian, lanjutnya angkutan umum orang atau barang roda empat maksimal 80 liter. Lalu angkutan umum roda enam itu sebanyak 200 liter per hari.
“Nah kalau sampai bisa ada kelangkaan ini kan faktornya apa gitu, apa ada mafia Solar,” katanya.
Sementara itu, dikonfirmasi wartawan, Petugas SPBU Jayanti, Entus membenarkan bahwa sudah 2 bulan terakhir ini terjadi kelangkaan BBM jenis Solar.
Pemicunya kata dia, pendistribusian Solar dari Pertamina Gerem Merak tidak menentu, yang normalnya 32 ribu liter per hari, sekarang setiap kirim hanya 8 ribu liter per hari. Sehingga pasokan Solar dibantu dari depo pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
“Kalau cuma 8 ribu liter, 1 jam juga langsung kosong, sedangkan truk udah pada nunggu dari tadi,” tandasnya.(Syd)
Sepindonesia.com | KARO – Polres Tanah Karo melaporkan berbagai keberhasilan sepanjang tahun 2024 dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2024 yang…
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Polres Labuhanbatu menggelar Press Release Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Outlook Tahun 2025 di Gedung Serbaguna…
Sepindonesia.com | JAKARTA – Juru Bicara (Jubir) PDI Perjuangan, Aryo Seno Bagaskoro, mempertanyakan penetapan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto…
Sepindonesia.com | MAKASSAR – Polres pelabuhan makassar dan tim basarnas berhasil mengevakuasi ke Enam Korban kecelakaan laut yang terjadi di…
Sepindonesia.com | BOGOR – Berawal dari ajakan saudara jalan ke kebunnya, tepatnya di Jonggol, Sukaharja menimbulkan rasa penasaran dan tertarik…
Sepindonesia.com | SIANTAR – Open House Natal 2025 di Rumah Dinas Komandan Korem atau Danrem 022/Pantai Timur Kolonel Inf.Tagor Rio…
Sepindonesia.com | MOJOKERTO – Bertepatan dengan perayaan hari Natal 2024 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Monitor Aparatur…
Sepindonesia.com | JAKARTA – Foto Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto hilang dalam website Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP….