Sepindonesia.com | KARO – Sistem pertanian organik dipercaya mampu meningkatkan kualitas hidup petani dan lingkungannya selain dapat menghasilkan produk pertanian yang unggul bebas dari bahan kimia tentunya berasal dari pupuk buatan atau sintetis.
Hal ini dikatakan Romo Sabat Saulus Nababan, pemerhati dan aktivis pertanian organik di Gereja Katolik Paroki St Paulus dan Petrus, Jalan Irian, Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Selasa (21/01/2025).
Saat ini sedang mengembangkan sistim pertanian organik yang sudah berlangsung selama tujuh tahun kurang lebih. Dan pada prinsipnya, kita tidak perlu lagi memakai produk sintetis kimia baik pupuk juga pestisida, kita gunakan pestisida nabati, keuntungan dapat diperoleh dari petani yang menerapkan sistim pertanian organik. Salah satunya dapat menekan biaya produksi, terutama dalam biaya kebutuhan pupuk, pungkas Pastor Sabat.
Pupuk dapat kita buat sendiri dengan memanfaatkan limbah, kotoran ternak, urin sapi dan lainnya.
Kualitas produksi berbagai tanaman seperti, selada siomak, padi, jagung, cabe, bawang, dapat kita lihat dengan fakta hasil yang bermutu baik, bagus, serta maksimal.
Pada tahun 2024 tepatnya (25/11), saya sendiri pernah sebagai narasumber dalam bimbingan teknis dan sosialisasi tanaman pangan “Pangan organik menuju Indonesia emas” dan memperoleh sertifikat penghargaan dari Dr. Yudi Sastro, S.P.,M.P, Direktur Jenderal tanaman pangan. tentang penetapan sistem pertanian organik ini di hadapan kelompok tani, dinas terkait yang ingin menerapkan pertanian organik, dan menjadi program prioritas, ucapnya.
Untuk itu saya mengajak bapak, Ibu, saudara dimanapun berada untuk segera mencoba beralih menggunakan pupuk organik. Kita tahu sendiri saat ini kebutuhan modal dan pupuk yang mahal, sementara harga tidak menjanjikan dengan kata lain belum ada kepastian, terutama bahan pupuk subsidi itu sendiri berasal dari impor.
Dengan menerapkan pertanian organik maka petani akan meningkatkan kualitas dari hasil produksi tanaman Selada, padi, jagung, cabe, bawang, dan lainnya pastinya dapat menjaga kualitas dari lahan pertanian yang ada. Dengan pertanian organik, lingkungan jadi terjaga dan menghasilkan produk yang unggul serta terbebas dari bahan kimia yang berasal dari pupuk buatan.
Saya mengakui, bahwa dalam mengubah mindset petani sangatlah sulit, apalagi petani mayoritas lanjut usia dan sudah menjadi kebiasaan turun menurun dari kakek, nenek dan orang tua kita pendahulu sulit memberi pemahaman baru apalagi masalah budaya pertanian. Tapi saya berkeyakinan semua punya proses. Tuhan Yesus Kristus Memberkati kita semua, tutup pemerhati dan aktivis pertanian organik.
(Jhonranes Tarigan)