Modus Take Over Akhirnya Mobil Dileongkan Angsuran Tidak Dibayar

Foto, serah terima mobil Suzuki carry pick up tahun 2022 warna hitam

Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Satu unit mobil Suzuki carry pick up tahun 2022 warna hitam yang masih dalam penanganan lesing (kredit) selama 47 bulan. Dari jumlah kontrak tersebut sudah 15 (lima belas) bulan dilakukan pembayaran kredit angsuran kepada salah satu finance di Rantauprapat. Sebelumnya dari mulai angsuran pertama tidak pernah ada tunggakan atau denda oleh debitur.

Saat ini mobil tersebut diduga digelapkan. Pasalnya diduga salah satu karyawan perusahaan pembiayaan menyuruh seseorang menelepon debitur, meminta unit mobilnya di oper kredit dengan seorang oknum ASN yang bertugas di kabupaten labuhanbatu.

Kronologis kejadian tersebut disampaikan oleh korban atau DEBITUR Sari Siregar warga Dusun Bunut, Desa Sei Siarti, Kecamatan Panai Tengah Kabupaten Labuhanbatu.

Baca Juga :

Santer Pungutan Fee Proyek 20 Persen

KJLR Melaksanakan Buka Puasa Bersama

Pada awal bulan satu tahun 2025 salah satu karyawan lesing bernama Wahyu menelepon Debitur, yang mana notabene penelpon diketahui adalah bagian survey. Karena pada waktu debitur pengajuan kredit dialah yang datang untuk menyurvei dari pihak lesing, kata sari Siregar.

Empat hari kemudian Sari Siregar ditelpon Siswo Suryadi, dia mengaku teman dan disuruh oleh Wahyu. Dalam percakapan via telpon itu, Sari Siregar menirukan percakapan mereka dengan Siswo Suryadi, katanya, “saya temannya Wahyu dan saya di suruh untuk menelepon bapak, ada yang mau meneruskan mobil bapak itu namanya si Tulus Manalu, bawa lah mobilnya ke sigambal supaya kami cek dulu. Rupanya tidak sampai disitu saja, kami terus di telpon dan diyakinkan. Setelah kemudian empat hari lagi disuruh berangkat dari malindo menuju ke sigambal yang mana Siswo Suryadi telah mengarahkan bertemu di Gang Ikhlas Sigambal, kelurahan Pardamean kecamatan Rantau Selatan kabupaten labuhanbatu.

Pada hari itu juga Siswo Suryadi dengan Tulus Manalu sudah menunggu ditempat yang diarahkan. Mungkin karena bujuk rayu dan iming iming mereka meyakinkan kami apalagi yang mengambil mobil itu seorang PNS/ASN, maka tidak mungkin rasanya digelapkan, sehingga mobil Suzuki carry pickup tersebut berpindah tangan ke Tulus Manalu.

Berjalan waktu setelah baru diketahui angsuran kreditnya tidak dibayar, menunggak jalan dua bulan. Korban pun berusaha untuk menemui Tulus Manalu ke Rantauprapat untuk meminta uang pembayaran angsurannya sekaligus membuat surat perjanjian dan pernyataannya sebagai pertanggung jawaban untuk melanjutkan pembayaran kredit ke lesing yang mendanainya. Akhirnya Tulus Manalu membuktikan melakukan pembayaran kredit, tetapi cuman satu bulan saja melalui transfer dari Brilink ke lesing.

Tempat terpisah, team awak media berusaha menemui Tulus Manalu beserta kawan kawan nya, disaat konfirmasi disalah satu tempat di jalan Dewi Sartika Rantauprapat, kemudian dia mengatakan bahwa mobil tersebut sudah terbang alias Leong.

“Mobil itu sudah terbang Lae, alias dileongkan kawan ku ke sekitar antara Brastagi dan Kabanjahe, ucapnya

Setelah mendengar keterangan itu awak media bersama korban menemui Siswo Suryadi di salah satu warkop guna konfirmasi, tetapi melihat kedatangan team kolaborasi, Siswo Suryadi langsung melompat lari terbirit-birit.

Atas dugaan kerja sama perbuatan jahat itu, tampak wajah sedih ALIDA JULIANA BORU SIHOMBING istri Sari Siregar (korban) meneteskan air mata sambil menangis menyampaikan kepada awak media atas kesabarannya menghadapi perbuatan oknum oknum pelaku kejahatan itu, dia tetap berharap mobilnya di kembalikan.
“Saya akan tetap sabar menunggu etika baik si Tulus Manalu beserta kawan-kawannya, apalagi dia seorang ASN (Aparatur Sipil Negara). Dia tidak mungkin tidak tau sama siapa mobil saya itu di jual mereka. Apabila nanti mobil itu juga tidak kunjung dikembalikan maka saya akan menempuh jalur hukum melaporkan ke Polisi, ucap Boru Hombing. (Tim)