Mendengar Teriakan, Pelaku Curat Berhasil Ditangkap Unit Reskrim Polsek Kualuh Hulu
Sepindonesia.com | LABURA – Unit Reskrim Polsek Kualuh Hulu yang dipimpin Kanit Reskrim Kualuh Hulu, Ipda Yuna H Gultom kembali…
Foto : Seorang warga asal Bintaro
Sepindonesia.com | JAKARTA – Seorang warga asal Bintaro mengklaim sebagai pencipta pertama ojek online di dunia, bahkan sebelum Gojek berdiri. Pria tersebut menyebut bahwa dirinya telah menjalankan layanan ojek online bernama “Ojek Online Bintaro” sejak tahun 2008, sementara Gojek baru berdiri pada tahun yang sama dan belum berbasis aplikasi saat itu.
Menurut pengakuannya, ide tersebut awalnya muncul dari kebutuhan masyarakat sekitar, dan dijalankan secara manual tanpa aplikasi. Ia menyatakan bahwa dirinya memiliki hak cipta yang sah dan terdaftar secara resmi, dengan lima sertifikat hak kekayaan intelektual yang telah didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum dan HAM.
Perjalanan panjang dimulai saat ia menggugat PT Gojek dan PT GoTo (hasil merger Gojek dan Tokopedia), menuntutroyalti atas ide dan konsep ojek online yang ia klaim sebagai miliknya. Gugatan tersebut juga melibatkan kesalahan administratif dalam penulisan tergugat di gugatan pertama.
Menurutnya, nama tergugat seperti “PT Aplikasi Karya Anak Bangsa” sudah tidak lagi relevan karena telah berubah menjadi “PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk”.
Proses hukum sempat membawanya hingga ke kasasi Mahkamah Agung. Pada tanggal 1 November 2023, ia menerima kabar bahwa kasasinya dikabulkan. Namun, hanya berselang lima hari, pada 6 November 2023, ia justru mendapat pemberitahuan bahwa permohonannyaditolak, dengan alasan terjadi kesalahan ketik dalam putusan sebelumnya.
Peristiwa ini menimbulkan tanda tanya besar bagi dirinya dan tim hukumnya. Ia menyebut bahwa proses hukum yang dilaluinya tidak transparan, dan menilai ada kejanggalan karena keputusan sempat dikabulkan lalu ditolak hanya dalam waktu singkat.
“Kalau memang saya tidak punya hak, kenapa awalnya dikabulkan? Ini sangat janggal. Saya sudah berjuang sejak awal, dan kini malah merasa dipermainkan oleh sistem,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa proses banding sebelumnya dilakukan tanpa menghadiri persidangan secara langsung, baik dirinya maupun pihak pengacara lawan. Semua proses berjalan melalui surat-menyurat dari Mahkamah.
Meski mengalami kegagalan di tingkat kasasi, ia belum memutuskan untuk membawa kasus ini ke Mahkamah Konstitusi. Saat ini, ia memilih untuk beristirahat sejenak, sambil mempertimbangkan langkah hukum berikutnya.
Sebagai penutup, ia berharap bahwa di bawah kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto, sistem hukum di Indonesia dapat menjadi lebih adil, transparan, dan berpihak kepada rakyat kecil.(Supriyadi)
Sepindonesia.com | LABURA – Unit Reskrim Polsek Kualuh Hulu yang dipimpin Kanit Reskrim Kualuh Hulu, Ipda Yuna H Gultom kembali…
Sepindonesi.com | LABUHANBATU – Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus darojat S.I.K., M.H. memberikan arahan dan motivasi kepada calon siswa (casis) Tamtama…
Sepindonesia | LABUHANBATU – Bupati Labuhanbatu H. Andi Suhaimi Dalimunthe,ST.MT selalu monitoring dan awasai penyaluran bantuan kepada masyarakat, pengawasan ini…
Sepindonesia | LABURA – Tekap unit Reskrim Polsek Kualuh Hilir (Ledong) berhasil menangkap pelaku judi jenis togel dan Kim inisial…
Sepindonesia | LABUHANBATU – Personil Polsek Panai Tengah yang dipimpin oleh Iptu Hendri Abdon Silalahi melaksanakan kegiatan Bakti Sosial dalam…
Sepindonesi.com | LABUHANBATU – Bupati Labuhanbatu H.Andi Suhaimi Dalimunthe ST.MT prioritaskan dunia pendidikan dan kesehatan sebagai corong menuju masyarakat yang sejahtera…
Sepindonesia.com | LABUHANBATU – Bupati Labuhanbatu H.Andi Suhaimi Dalimunthe,ST.MT menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari APBD Kabupaten Labuhanbatu kepada 3.008…