IWAPI Ranting Sukmajaya Depok Gelar Pelatihan Digitalisasi
Sepindonesia.com | DEPOK – Dalam upaya mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang di era digital, Ikatan Wanita…
Sepindonesia.com | JAKARTA – Pemerintah terus mengingatkan masyarakat bahwa pandemi belum usai. Pergerakan virus COVID-19 dinamis pada tingkat global, tingkat kepatuhan protokol kesehatan di tanah air, serta target cakupan vaksinasi yang masih hasih harus dikejar jadi pengingat bahwa kewaspadaan harus tetap ditingkatkan.
Dalam Siaran Pers dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN, Rabu (27/10/2021), Juru Bicara Pemerintah Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan situasi global pandemi COVID-19 yang diharapkan dapat menjadi pembelajaran. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) per 26 Oktober 2021, terjadi peningkatan jumlah kasus dan kematian di tingkat global.
“Salah satu yang dianggap mempengaruhi peningkatan kasus tersebut adalah sudah dilakukannya berbagai pelonggaran dan penurunan kepatuhan terhadap protokol kesehatan (Prokes), seperti penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” tutur Nadia.
Dari situasi tersebut, katanya, Indonesia dapat mengambil pelajaran bahwa vaksin saja belum cukup, melainkan harus diimbangi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Di tanah air, meski situasi pandemi terkendali, namun hari libur panjang dalam rangka Natal dan Tahun Baru akan segera tiba.
Potensi peningkatan mobilitas pada waktu tersebut, dapat membuka risiko terjadinya lonjakan kasus dan bahkan gelombang ketiga. “Kita dapat mencegah potensi lonjakan kasus atau potensi gelombang ketiga dengan menjadikan mobilitas tidak meningkat sampai pada angka 10% seperti pada kondisi Nataru 2020 dan pasca Idul Fitri 2021,” tutur Nadia.
Baca Juga :
Bobby Nasution Mengapresiasi Baksos Dan Vaksinasi Massal Yang Dilaksanakan AKABRI 1999
Pengabdian 33 Tahun TNI POLRI AKABRI’89 Menggelar Baksos Dan Vaksinasi
Saat ini, menurutnya, terdapat 105 kabupaten/kota di 30 propinsi yang terlihat ada tren peningkatan kasus konfirmasi dalam 7 minggu terakhir. Hal ini tentunya menuntut kewaspadaan bersama, mengingat Indonesia telah berada dalam kondisi terus menekan angka penularan kasus COVID-19 sekaligus menekan jumlah kasus positif pada level serendah mungkin. Nadia juga terus mengimbau masyarakat untuk tidak ragu dan tidak takut ikut vaksinasi.
“Kita bisa akhiri pandemi COVID-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi. Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains,” ujarnya.
Kesempatan yang sama, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro menyoroti penurunan tingkat kepatuhan Prokes di tengah masyarakat. “Dari seluruh lokasi kerumunan yang dipantau dalam 7 hari terakhir, restoran dan kedai (20,6%) dan tempat wisata (9,9%) termasuk ke dalam kategori kepatuhan memakai masker kurang dari 60%. Ini adalah titik lengah,” ujar Reisa.
Ia mengingatkan, meski berkumpul dengan orang-orang yang sudah divaksin dan diketahui status kesehatannya melalui aplikasi PeduliLindungi, namun sebaiknya kita tidak terlalu percaya diri untuk berkerumun dan melakukan kontak tanpa memakai masker. Apalagi, kata Reisa, cakupan vaksinasi nasional belum mencapai 100%.
Menurutnya, baru sekitar 25% dari kelompok masyarakat rentan yang divaksin lengkap dan baru 50% warga rentan dan umum yang sudah vaksin kesatu. Untuk kelompok usia 12-17 tahun, baru 3,1 juta lebih anak yang telah divaksin lengkap dan 3,8 juta baru mendapatkan dosis pertama. “Dan yang paling serius adalah kaum lansia masih banyak yang harus dipersuasi untuk ikut vaksinasi,” tuturnya.
Cakupan vaksinasi lansia saat ini, kata Reisa, masih jauh dari harapan, karena lansia adalah kelompok pertama yang divaksinasi sejak awal tahun 2021. Reisa menyebutkan, ini adalah titik lengah yang besar. Apabila di ruang publik masih banyak yang belum divaksin, risiko tertular COVID-19 masih tetap tinggi. Selama konfirmasi kasus baru masih ada, meski rendah, fakta tersebut menunjukkan bahwa penularan masih terjadi.
Karena itu ia terus mengajak masyarakat untuk bantu gencarkan vaksinasi lansia, kelompok rentan dan anak, sambil tetap disiplin protokol kesehatan, yakni mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Juga mengimbau untuk mengurangi mobilitas serta menjauhi kerumunan. “Pandemi masih ada, dia tidak berakhir di kota dan kabupaten kita kalau tidak berakhir di seluruh Indonesia,” tegas Reisa. (Red)
Sepindonesia.com | DEPOK – Dalam upaya mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang di era digital, Ikatan Wanita…
Sepindonesia.com | DELI SERDANG – Beredar Foto di media sosial Terdakwa Nina Wati alias Nina kasus tipu gelap Miliaran rupiah…
Sepindonesia.com | TANJUNG MORAWA – Oknum Camat Tanjung Morawa Ibnu Hajar diduga Sengaja Memberikan Panggung Kepada Istri Paslon Bupati nomor…
Sepindonesia.com | BERASTAGI – Pelaksanaan debat ketiga atau debat terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Karo Pemilihan 2024. Kegiatan ini…
Sepindonesia.com | DELI SERDANG – Paska keributan di Sibiru-Biru, Dandim 0204/Deli Serdang, Letkol Inf Alex Sandri, SHub Int, MHI, beserta…
Sepindonesia.com | KARO – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Mulawari Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Nomor 14 221…
Manajer Tim Poslab Labuhanbatu Ahmad Yani ST.MM Sepindonesia.com| LABUHANBATU – Manajer Skuad Tim kesebelasan Poslab Labuhanbatu Ahmad Yani ST MM…
Sepindonesia.com | LANGKAT – Dalam rangka memperingati HUT ke-79 Tahun 2024 Korps Marinir Angkatan Laut, Polsek Pangkalan Berandan dan para…
Sepindonesia.com| LABUHANBATU – Tim Laskar Ika Bina Julukan Poslab Labuhanbatu berhasil memetik tiga poin penuh setelah menaklukkan PSSA Asahan dengan…